myspace layouts

Kamis, 10 Juli 2008

Masih Hidup Serakah????


Saya pagi ini terhenyak dengan beberapa pemberitaan dari berita bahkan masuk ke dalam beberapa infotainment mengenai ditangkapnya lagi satu anggota DPR yang di tangkap dengan kasus uang suap. Membuktikan sekali lagi betapa bangsa kita yang ibarat lumbung padi membuat kita yang berada di dalamnya seolah - olah kelaparan karena oknum demi oknum yang mengatas namakan dirinya sebagai Wakil Rakyat dan Abdi Negara mengutamakan kepentingan pribadinya demi kekayaan yang memang bukan menjadi haknya.
Sikap serakah sebagai sikap yang memang tidak terpuji di mata kita sekali lagi menjerumuskan manusia kepada pola pikir memiliki harta merupakan suatu kebanggaan dan kepatutan dalam mendapatkan nilai hidup yang lebih tinggi. Dengan me"lacur"kan harga diri dan kehormatan sejati, hasrat menjadi orang kaya sering membuat orang lupa akan prinsip apa yang ditabur itu yang akan di tunai ...'

Mungkin kasus ini hanyalah sebuah fenomena gunung es di atas lautan dimana pada bagian dasarnya masih banyak kasus - kasus yang serupa bahkan cenderung lebih parah. Keadaan krisis bangsa Indonesia tidak dipungkiri disebabkan oleh sikap - sikap oknum Abdi Negara yang secara tidak bertanggungjawab memperkaya diri sendiri dan mengakibatkan makin senjangnya garis penghubung antara si kaya dan si miskin.

Saya secara pribadi sering mengingatkan diri saya untuk menerima beberapa project. Tergiur dan gemetar rasanya hati ini kala mana ada tawaran melakukan sesuatu yang memang memiliki nilai yang rendah secara moral namun dengan kompensasi yang mungkin membuat saya dapat menjalani sebuah perjalanan wisata keliling dunia yang memang menjadi impian saya.

Tapi bilamana mengingat prinsip bahwa setelah saya meninggalkan dunia ini, bagaimana saya dapat mempertanggungjawab kan kehidupan saya di akhirat nanti, sungguh alangkah bodohnya saya menukar harga diri, martabat dan prinsip hidup yang benar dengan harta yang fana dan sewaktu - waktu dapat hilang dan hanya membawa saya pada kebinasaan.

Kalau boleh saya jujur, saya kadang - kadang ingin rasanya memiliki segalanya ... Namun dengan menumbuhkan faktor kontrol di mana tidak segalanya bisa menjadi milik saya kalau memang itu memang bukan peruntukan untuk saya, seyogyanya saya harus sadar bahwa hidup saya itu tidak sendiri dimana mungkin ada hak - hak orang lain yang memang tidak boleh saya ambil ...

Belajar untuk hidup dengan prinsip asal ada makanan dan pakaian cukuplah mungkin sulit bagi keberadaan kita di dunia yang sangat kuat dengan prinsip materialistik dan konsumeristik ... Namun jangan mengharapkan pada dunia kalau hal itu tidak di mulai dari diri kita sendiri ....

thanks Jimmy . S

Tidak ada komentar: