myspace layouts

Minggu, 06 Juli 2008

Antara Prinsip dengan Integritas Diri


Beberapa waktu yang lalu, saya dibuat terkagum - kagum dengan sikap seorang supir taksi Gamya yang dengan gigih menolak uang tip dari saya. Memang saya sering melebihkan sedikit pembayaran taksi saya dengan pola pikir kalau saya makan di cafe saya bayar uang service, tidak ada salahnya saya juga membayar uang tip kepada supir taksi karena dia telah mengantarkan saya sampai tujuan dengan selamat.

Saya jadi teringat betapa sering saya rasanya ingin marah kalau supir taksi mengembalikan uang saya dengan jumlah yang tidak sesuai dengan jumlah argo sebenarnya. Katakanlah kalau argo harga Rp.12.000 biasanya kalau saya kasih uang Rp.50.000 dia dengan tidak sopannya mengembalikan langsung Rp.35.000 dengan alasan tidak ada uang kembalian dalam bentuk pecahan Rp.1.000.

Saya memang bukan orang yang begitu mempermasalahkan hal - hal yang demikian tapi inikah memang sikap mental orang - orang kita yang cenderung gampang sekali melakukan hal - hal yang sebenarnya kecil namun kalau dia melakukannya sebenarnya menunjukan jati diri dari integritas seseorang.

Memahami arti integritas sebenarnya dimulai dari sejauh mana seseorang itu menjaga prinsip - prinsip hidupnya. Namun mungkin apakah orang sekarang lebih cenderung tidak konsisten dalam menjaga filosofi hidupnya sehingga nilai - nilai yang ada sama seseorang itu lebih tergantikan dengan nilai berapa harta yang dia miliki...

Prinsip hidup semestinya dibangun atas pengertian bagaimana membangun hidup dalam kerangka-kerangka kebaikan sehingga seseorang memiliki nilai yang lebih tinggi dan lebih baik namun kembali ... Kita harus sadar pada realita yang ada ... Pola hidup materialistik dan konsumerisme telah menjadi acuan orang dalam membangun dirinya.

Bagaimana kita bisa menegakkan hukum dan keadilan kalau aparat hukumnya sendiri bermain - main di atas hukum itu sendiri. Bagaimana pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis dengan jujur kalau aparat pemerintah sendiri mengizinkan praktek - praktek yang menguntungkan diri sendiri dan melupakan kepentingan dan hak - hak orang lain.

Namun satu hal yang bisa kita lakukan saat ini tidak lain dan tidak bukan bangun kerangka integritas hidup kita dalam kerangka hidup yang mengingat kepada prinsip bahwa hidup kita bukan untuk kita saja namun kita juga hidup didampingi oleh orang lain dimana kita membutuhkan mereka dan mereka membutuhkan kita. Membangun prinsip moral sejati dalam hal - hal kejujuran, kebenaran, sikap menghargai akan kompetisi kehidupan dan selalu bekerja keras demi mencapai hasil terbaik. Jangan salahkan dunia kalau hal ini tidak dimulai dari diri kita sendiri.

Thanks Jimmy S.

Tidak ada komentar: