myspace layouts

Rabu, 14 April 2010

Catatan Kecil

Dalam pewayangan, Resi Durna adalah tokoh sakti dari Kurawa yang sulit dikalahkan. Lalu diketahui, sumber kesaktiannya adalah rasa sayangnya yang amat sangat kepada anaknya, Aswatama. Atas ide dari Kresna, dihembuskanlah gosip bahwa Aswatama telah mati. Kebetulan di hari itu ada seekor gajah tunggangan yang mati dalam perang dan gajah itu bernama Aswatama.

Saat mendengar gosip Aswatama mati, Durna langsung gamang. Dalam kegalauan hatinya, ia mencari info ke sana-sini, sampai akhirnya ia mendatangi Yudistira, tokoh Pandawa yang dikenal sangat jujur dan lurus.


Durna bertanya, benarkah Aswatama mati. Yudistira menjawab, "Benar. Hari ini memang ada yang mati dalam perang. Dan yang mati itu bernama Aswatama ... seekor gajah tunggangan." Namun, saat mengucapkan "...seekor gajah tunggangan" ia agak memelankan suaranya (dalam versi lain, ia memalingkan wajah, red) sehingga Durna tak mendengarnya. Yang didengar Durna hanyalah "...yang mati itu bernama Aswatama".
Durna sangat terpukul mendengar jawaban Yudistira. Dalam kesedihan yang amat sangat, kesaktian Durna berkurang dan akhirnya ia tewas dalam perang.
 
Apakah Yudistira telah membohongi Durna? Ia toh tetap mengatakan fakta yang terjadi. Namun ia agak menyembunyikan sebagian fakta yaitu tentang siapa Aswatama yang dimaksud. Bukankah menyembunyikan sebagian fakta sangat tipis bedanya dengan berdusta? Dan menurut kisah Mahabharata, itulah satu-satunya kebohongan yang dibuat Yudistira selama hidupnya. Satu-satunya kebohongan, namun berdampak fatal buat Durna sang tokoh Kurawa.
 
Semoga apa yang dicontohkan Yudistira itu tidak pernah dilakukan wartawan dalam pemberitaan di media massa. Karena sangat tipis beda antara menyembunyikan sebagian fakta dengan berdusta...

by Yogi W Utomo

Tidak ada komentar: