myspace layouts

Senin, 19 Oktober 2009

Umroh Plus Palestina 1430 H

Pergi ke Baitullah merupakan keinginan setiap muslim, khususnya untuk menyempurnakan rukun Islam ke lima। Begitu pula dengan saya. Tapi kali ini kepergian saya tidak ada rencana sebelumnya. Satu bulan sebelum pemberangkatan saya fokus pada kesehatan bapak mertua yang tiba-tiba sakit struk dikarenakan gula darahnya meningkat. Dalam waktu 1 (satu) bulan 2 kali beliau masuk rumah sakit.

Dengan kondisi demikian nyaris selama 1 (satu) bulan tersebut saya dan suami sering ke Bumiayu hampir setiap pekan. Kami mengistilahkannya dengan PJKA (Pergi Jumat Kembali Ahad), terkadang hari senin saya izin atau ambil cuti dari kantor karena kelelahan. Tapi semua itu dilakukan dengan penuh keikhlasan semata hanya mengharapkan redho Allah.


Dan pada akhirnya Allah lebih sayang kepadanya sehingga tepat tanggal 30 Juli 2009 beliau meninggal dunia. Kami sekeluarga mengikhlaskannya, karena hal tersebut lebih baik menurut Allah dan baginya. Istri dan anak-anaknya sudah memberikan yang terbaik, merawat beliau karena menjelang akhir hayatnya beliau tidak bisa melakukan aktifitas apapun dikarenakan tubuh sebelah kanannya sudah tidak dapat berfungsi seperti semula.


Awal Agustus setelah saya kembali dari Bumiayu, saya kembali bekerja seperti biasa. Pada saat saya sedang bekerja, Pimpinan saya memanggil saya menanyakan apakah saya ingin melaksanakan ibadah Umroh. Subhanallah sebuah penawaran yang tidak saya duga sama sekali, saya tidak mempunyai firasat apapun sebelumnya. Setelah mendengar penawaran tersebut, saya menghubungi suami untuk meminta izin.

Alhamdullillah suami meredhoi untuk saya melaksanakan ibadah Umroh di bulan Ramadhan. Sujud syukur tidak lupa saya lakukan. Saya mempunyai waktu untuk pesiapan administrasi hanya beberapa hari saja, sehingga harus segera di selesaikan. Bismillah dengan tekad yang bulat saya coba.


Proses pertama adalah pembuatan passport. Karena keterbatasan waktu, Saya nego dengan teman saya yang mempunyai channel di imigrasi untuk dapat membantu pembuatan passport dalam waktu secepat mungkin.

Pada saat pembuatan passport ini saya diuji kesabarannya. Waktu penyelesaian pembuatan passport yang disepakatin meleset disebabkan system komputerisasi di imigrasi pusat sedang ada problem, karena pada saat itu berbarengan dengan saya ada kebijakan baru dari pemerintah, para calon jama’ah haji menggunakan passport 48 halaman.

Pihak travel sudah berkali-kali mendesak saya menanyakan kapan passport tersebut, karena akan dibuatkan Visa. Saya hanya bisa meminta pihak travel sabar, karena saya sudah ikhtiar tinggal tawakal, problem yang ada bukan keinginan kita semua. Sehari dua hari sampai batas akhir pihak travel mendesak terus karena Umroh kali ini plus ke Al Aqsha jadi membutuhkan waktu pembuatan Visa tsb.

Dengan kondisi seperti itu, saya sempat berfikir kalau memang menjadi kendala passport ini sudahlah tidak apa-apa kalau saya tidak jadi Umroh. Saya sudah pasrahkan kepada Allah, kalau memang Allah berkehedak saya menjadi tamu Allah, insya Allah akan dimudahkan urusan saya ini. Alhamdulillah walaupun mengalami mundur beberapa hari akhirnya selesai juga passport tsb, langsung saya kirimkan ke pihak travel. Selanjutnya saya tinggal menuggu kabar hasil pembuatan Visa.

Saat ini diuji kembali, saya menanyakan beberapa kali kepada pihak travel tentang proses Visa sudah selesai belum. Mereka memberikan jawaban belum, karena pada saat bulan Ramadhan banyak sekali yang ingin melaksanaakn Umroh dan karena kami akan ke Al Aqsha, maka pembuatan Visa tidak dapat dilakukan di Indonesia, karena ke Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Negara tersebut.

Sambil menunggu kabar selanjutnya, saya mempersiapakan diri dengan mempelajari ibadah Umroh dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan saya dikantor, agar memudahkan teman saya yang menangani pekerjaan saya selama saya tidak ada.

Akhirnya sepekan sebelum pemberangkatan saya di informasikan pihak KBIH Al Fatah bahwa pemberangkatn tetap tanggal 31 Agustus 2009, dan akan dilaksanakan manasik sebanyak 2 hari, yaitu H-2 dari pemberangkatan. Setelah ada informasi tersebut, saya langsung mempersiapkan segala sesuatunya. Karena berpacu dengan waktu, saya tidak banyak melakukan persiapan sekedar yang wajiba di bawa untu ibdah Umroh,

H-2 saya melakukan manasik. Rombongan yang berangkat bersama saya sebanyak 20 orang. Mereka bersadal dari berbagai daerah, Jambi, Lampung, Pekanbaru, Surabaya, bandung, Cilacap. Mereka sangat bersemangat sekali kali Umroh kali ini plus Al Aqsha. Jarang Tarvel yang seperti itu, karena g\faktor situasi dan kondisi maka sulit bias ke masjid Al Aqsha.

Hari pertama manasik kami di ceritakan tentang situasi Negara Palestina, dengan pengetahuan tersebut, kami akan siap secara fisik dan mental untuk masuk ke Palestina, dengan situasi saat ini.

Hari Kedua manasik, kami diberikapan pembekalan tentang pelaksaaan ibdah Umroh. Memang pelaksaan Umroh rukunnya lebih sedikit dibandingkan dengan ibadah haji, tapi tetap harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Apabila bulan Ramadhan banyak sekali yang melakukan ibadah Umroh dari berbagai Negara.


Lanjut...

Tidak ada komentar: