Suatu hari ayah dari anak tersebut meminta anak nya untuk setiap kali ia marah untuk memasang paku ke pagar belakang rumah nya..
Lalu ia pun menceritakan hal itu pada ayahnya.. sang ayah tersenyum senang dan berkata pada anaknya "kamu sudah berhasil mengendalikan emosimu, tapi sekarang coba kamu ikut ayah kepagar belakang" sang anakpun mengikutinya dengan rasa penasaran.
Sesampai di belakang sang ayah berkata pada anak nya.. "jika kamu bisa melewati seharian tanpa marah maka kamu cabut paku itu satu persatu." dan anak tersebutpun melakukan seperti yang di perintahkan ayahnya setiap dia bisa melewati hari tanpa marah iapun mencabut satu paku hingga paku-paku yang pernah di pasangkannya pun habis.
Anak tersebut segera menemui ayahnya untuk menceritakan semuanya.. sang ayahpun tersenyum bangga dan berkata pada anaknya "kamu sudah berhasil mengendalikan emosimu tapi sekarang coba kamu ikut ayah ke pagar belakang"
Sang anakpun kembali mengikutinya dengan rasa penasaran sesampai di belakang sang ayah berkata pada anaknya "anakku, sekarang kamu sudah berhasil mencabut semua paku-paku itu sekarang coba lihat apa yang masih tertinggal di pagar tersebut" sang anakpun memperhatikan pagar dan kemudian berkata "yang tertinggal hanyalah bekas tancapan paku yah" dengan ramah sang ayah berkata.. "seperti itulah hati setiap orang yang menjadi tempatmu menimpakan amarahmu tersisa bekas luka di hati mereka..." mendengar hal tersebut sang anakpun menangis haru dan menyadari semua kesalahanya... dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar