myspace layouts

Senin, 17 Desember 2007

Selamat Idul Adha 1428 H

Hikmah terpenting dari Idul Adha adalah pentingnya kita menyayangi dhuafa.
Idul Adha atau Idul Kurban menyadarkan kita bahwa disekitar kita
masih banyak orang yang memerlukan pertolongan.
Hikmah pengorbanan manusia terhadap TUHAN-nya akan terasa
saat kita mengucapkan TAKBIR .

Allohu akbar, Allohu akbar, Allohu akbar
Laa Ilaaha illallohu Allohu akbar
Allohu akbar wa lillahi ilhamdu

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1428 H

Kamis, 15 November 2007

Kelahiranku


Pada hari dan tanggal seperti inilah ibuku melahirkanku…
Sekilan puluh kali telah ku hitari matahari
Dan jauh lebih banyak kali bulan mengelilingi diri kecilku
Namun belum lagi ku memahami rahasia hidup ini

Hari ini aku merenungkan masa lalu
Yang membingungkan pikiran-pikiran hatiku
Ku amati, seolah menata cermin kabur..

Sepanjang puluh tahun penghayatan hidup ini
Telah kucintai banyak hal
Dan Sering kali, aku mencintai apa yang oleh orang lain dibenci
Dan aku membenci hal-hal yang oleh orang lain dicintai
Dan apa yang aku cintai ketika aku masih kecil sekali
Masih tetap kucintai dan senantiasa ku kasihi

Daya kemampuan cinta kasih adalah anugerah Ilahi terbesar pada manusia
Sebab tak pernah akan terenggut dari nisan yang diberkati.

(Kahli Gibran)

Sabtu, 10 November 2007

SAKIT RINDU.. DIMANA OBATMU

Tak bisa disangkal manusia akan selalu bersentuhan dengan cinta. Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang yang mencinta akan rindu kepada orang yang dicintainya.

Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Ingin bertemu dan berdekatan dengan sang kekasih. Air mata tak jarang menetes karena terbakar oleh kerinduan di hati. Sebagian orang bahkan sampai menjadi gila karena rindunya pada orang yang dicintainya. Naudzubillah.

Kerinduan, adalah sebuah kesengsaraan. Penyakit yang membekaskan kelemahan di hati. Lantas apakah obat untuk mengatasi penyakit yang menggerogoti jiwa ini ?

  • Ikhlas Kepada AllahIkhlas adalah obat termanjur penyakit rindu.

Jika kamu benar-benar ikhlas kepada Allah, maka Allah akan menolongmu dari penyakit kerinduan dengan cara yang tak pernah terbetik di hati kita sebelumnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, "Sungguh jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutkannya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut sesuatu yang membahayakannya"

Ketika pemuda ikhlas kepada Allah, maka Allah akan memilihnya, menghidupkan hatinya. Di saat itulah segala kekejian akan berpaling darinya dan dia sangat takut untuk mencari pengganti selain Allah. Keadaannya berbeda dengan hati yang tak ikhlas. Hati tersebut akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tidak berbeda dengan sepotong ranting yang meliuk kesana kemari mengikuti arah angin.

  • Berdo'a

Do'a mengandung sikap kefakiran serta kerendah irian seseorang di hadapan Allah. Oleh karena itu, doa merupakan salah satu bentuk ibadah yang agung. Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdoa, merasakan kebutuhannya kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan doanya. Termasuk diantaranya dia memohon untuk dilepaskan dari kesulitan penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengkoyak-koyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara.

  • Memenej Pandangan

Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah hati dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran.

Ibnul Qayyim menyatakan, "Orang yang berakal jangan sampai terlalu mudah tergelincir jatuh hati dan rindu agar tidak tertimpa berbagai kerusakan yang ditimbulkannya, baik sedikit maupun banyak. Barangsiapa yang menerjunkan diri kedalamnya maka ia termasuk orang yang menzalimi diri sendiri yang tertipu dan binasa. Andai saja bukan karena pandangan yang berkali-kali terhadap orang yang dikagumi dan usahanya untuk dapat merajut benang-benang asmara, pastilah asmara tidak akan kokoh mencengkeram jiwanya."

Ibnu Taimiyah berkata, " Allah menjadikan menjaga pandangan dan kemaluan sebagai sebab terkuat untuk mensucikan jiwa. Dan konsekuensi dari menjaga jiwa adalah dengan menghilangkan segala bentuk kejahatan, perbuatan keji, kezaliman, syirik, dusta, dan sebagainya.

  • Membina Rumah Tangga

Bagaimanapun menikah merupakan obat bagi kerinduan hati. Meski pernikahan tersebut dilangsungkan tidak dengan orang yang dicinta dan diidamkan diawal. Kenapa bias demikian? Tidak lain, karena pernikahan telah mencukupkan segala kebutuhan jiwa disamping ia penuh berkah. Pernikahan memadamkan berbagai gejolak cinta.
Jika memungkinkan menikah dengan orang yang dicintainya maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi termanjur.

  • Selalu Sibuk dan Aktif

Dalam situasi kosong kegiatan, biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang dia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia maupun untuk akhirat. Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktifitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekadar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikitpun bagi kehidupan kita.

Menghindari Nyanyian dan Film PercintaanNyanyian dan film-film percintaan memilika andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika, nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu-biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hatimu sendiri. Sehingga sempat diungkapkap oleh para ulama, "Nyanyian adalah tarian perzinahan."

  • Bayangkan Kekurangannya

Ingatlah selalu, bahwa orang yang kau cinta bukanlah sosok pribadi yang sempurna. Ia sangat memiliki banyak kekurangan, sehingga tidak layak untuk dipuja, disanjung, atau senantiasa diangan. Orang yang kau cintai tidaklah seperti yang kau khayalkan di setiap lamunan.
Ibnul Jauzi mengatakan," Sesungguhnya manusia itu penuh dengan najis dan kekotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib."

Kita bisa menghukumi sesuatu kecuali dengan timbangan keadilan, sementara orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh nafsunya sehingga tidak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki pasangannya. Para ahli hikmah berkata, "mata yang diliputi hawa nafsu akan menjadi buta."

Tips Lain

  1. Usahakan untuk menjauh dari orang yang dicintai. Karena terpisahnya badan akan memberikan pengaruh jauhnya hati dari orang yang dicinta. Hendaknya sabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit.
  2. kontinu menghadiri majelis dzikir, bergaul dengan orang-orang shalih, serta mendengar atau membaca kisah orang-orang shalih.
  3. Meredam keinginan, memupus harapan disertai keinginan keras untuk dapat mengalahkan hawa nafsu.
  4. Selalu teratur menjaga shalat dengan sempurna, khusyuk dan berusaha sempurna secara lahir dan batin.
  5. Mencampakkan seluruh keinginan yang rendah, hina, dan perbuatan tercela, serta berusaha meraih segala keutamaan.
  6. Mengambil pelajaran dari kedukaan orang-orang yang dimabuk cinta, derita dan kacau balaunya urusan mereka.

sumber: el-fata

Senin, 05 November 2007

Sebuah Renungan, Teguran, Sekaligus Doa

Kawan
Hidup ini ternyata, tidak sekedar mengejar cita-cita pribadi saja. Di luar sana masih banyak orang tidak punya rumah. Masih banyak orang yang bahkan tidak tahu apakah besok pagi dia masih bisa makan. Masih banyak anak-anak yang bahkan tidak tahu sampai kapan mereka akan terus tidur beratapkan langit yang bahkan terkadang memuntahkan air dan beralaskan tanah yang keras. Masih banyak mereka yang masa depannya tidak jelas. Tapi sayangnya kita sering lupa akan hal itu

Seringkali kita hanya ingat dan berempati hanya saat penderitaan mereka disodorkan depan muka kita. Selebihnya, mungkin kita lupa. Padahal seharusnya kita lah yang mencari tahu. Kita yang mencari fakta-fakta, bukan menunggu untuk ditemukan oleh fakta. Tapi sayangnya, kenyataan yang sering terjadi adalah kita hanya menunggu.

Masih banyak mereka yang tidak mandi karena alasan-alasan yang mungkin bagi kita mudah saja, seperti air bersih, sabun, dll. Sedangkan kita pun mungkin secara sadar maupun tidak sering membuang-buang air bersih atau memiliki banyak sabun yang tidak terpakai. Masih banyak mereka yg tidak memiliki baju selain yang menempel di tubuh mereka dan kita masih sempat mengeluh ngeluh karena baju kotor yang menumpuk? Ingatlah kawan... itu artinya kita beruntung memiliki banyak baju.

Masih banyak mereka yang tidak memiliki orang tua dan kita terkadang sering menggerutu hanya karena ditegur orang tua? Ingatlah kawan... itu artinya kita beruntung karena masih diizinkan Allah untuk mewujudkan rasa sayang dan membalas kebaikan orang tua kita. Seringkali kita mengeluh dan mengomel karena kelelahan berjalan kaki. Ingatlah kawan... itu artinya kita masih punya kaki dan tubuh yang berfungsi dengan baik.

Apapun yang terjadi.. Seburuk apapun keadaan kita,, cobalah kita pandang dari sudut pandang yang berbeda. Dan kita akan menemukan dan pada akhirnya mengerti cara Allah menyayangi, mendidik, dan memberi yang terbaik untuk kita

Tapi kenapa kita sering lupa? Kenapa kita sering tidak berinfaq jika tidak diminta? Kenapa tidak mencari tahu di mana kita bisa berinfak?

Kawan... Hidup tidak hanya bersemangat berprestasi dalam bidang akademik, organisasi, atau pekerjaan. Semua itu bagus sekali namun semangat dan prestasi luar biasa itu tidak ada artinya bila implementasinya sama dengan nol. Tidak ada artinya bila ternyata kita sampai lupa dengan orang-orang di luar sana. Mereka yang menjadi korban kemerdekaan yang belum merdeka. Mereka yang menjadi korban para pejabat yang bagai kacang lupa kulitnya itu. Mereka yang terlupakan, mereka yang dibohongi, mereka yang tertindas, mereka yang terjajah oleh 'kemerdekaan' negeri ini

Kawan... Bersyukurlah punya banyak makanan. Banyak sekali orang yg kelaparan di dunia ini. Di Ethiopia, India, Indonesia, atau bahkan mungkin beberapa meter dari tempat kita duduk saat iniJadi ingatlah kawan... Jangan sampai kita membiarkan makanan membusuk di kulkas atau menjadi basi di dalam lemari / tudung saji

Kawan... Mari kita luangkan waktu..,, untuk bersyukur. Ya, untuk bersyukur. Karena selalu harus ada waktu untuk bersyukur. Jangan sampai kita bersikap tidak tahu diri. Jangan sampai kita rutin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman namun tidak ingat untuk berterima kasih kepada Allah

Kawan...Mari kita menghargai setiap waktu yang terlewat karena waktu tidak dapat berputar kembali. Bahkan Leonardo Da Vinci pernah menyatakan keheranannya mengenai manusia yangg sering tidur. Ia berpendapat manusia hidup tersebut seperti orang mati saja karena apa bedanya orang yang masih hidup dengan yang sudah meninggal apabila yang hidup juga tidak melakukan apa-apa (baca: sia2)?

Kawan... Lihat ke negeri Palestina sana. Ke negeri para bayi yang terlahir untuk hidup di surga. Ke negeri yang para penghuninya waspada setiap saat terhadap pengeboman, penjarahan, pembunuhan, dan segala ketidakadilan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengatasnamakan perebutan kembali tanah milik mereka. Ke negeri yang pedih karena para muslim yang seharusnya bertitel saudara tidak bertindak seperti saudara (baca: tidak mendukung)

Kawan... Sekali lagi, ingatlah..Kita harus peka Selalu lihat ke bawah tapi jangan lupa lihat ke atas juga. Selalu lihat ke depan tapi sesekali jangan lupa untuk menoleh ke belakang juga.

Kawan..bayangkanlah kesepiannya mereka yang tidak memiliki keluarga, mereka yang dimusuhin, dikucilkan, apalagi kesepian dan kepedihan orang-orang yang ditinggal mati keluarganya yang terbunuh di depan mata mereka

Kawan... Jangan terlalu sedih walaupun kadang orang suka meremehkan kita. Di belahan dunia di sebelah mana pun, banyak sekali orang-orang terbuang yg mungkin jauuuuhh lebih tersakiti dari pada kita. Mereka dianggap hina. Mereka dipandang rendah. Entah berapa banyak cacian yang sudah mereka dengar. Perlakuan kasar yang mereka dapat juga tak terhitung. Lihatlah semuanya lebih dekat.. dan kita akan sadar betapa sempurnanya hidup kita, paling tidak bagi diri kita sendiri
Mariana Tri A.

Jumat, 02 November 2007

Sahabat Wanita

Pada suatu hari, seorang wanita muda yang baru saja menikah mengunjungi ibunya, Mereka duduk di sebuah sofa dan menikmati segelas air teh dingin. Mereka sedang berbincang-bincang mengenai kehidupan, pernikahan, tanggung jawab dalam hidup serta kewajiban, sang ibu dengan perlahan menaruh sebongkah es batu ke dalam gelasnya dan menatap wajah anak perempuannya.
"Jangan lupakan sahabat-sahabat wanitamu." nasihatnya, sambil mengaduk-ngaduk daun teh di bawah gelasnya.
"Mereka akan menjadi orang yang penting bagimu ketika usiamu makin tua. Tidak peduli seberapa dalam kau mencintai suamimu, seberapa banyak anak-anak yang kau miliki, kau masih tetap harus memiliki sahabat wanita. Ingatlah untuk berjalan-jalan bersama mereka, melakukan hal bersama-sama dengan mereka. Dan ingat bahwa mereka bukan hanya sekedar sahabat wanitamu, tetapi mereka akan menjadi saudara, anak dan yang lainnya. Kau akan membutuhkan sosok wanita yang lain. Wanita selalu begitu."
"Sungguh nasihat yang aneh,"
pikir si wanita muda. "Bukankah aku baru saja menikah?Bukankah aku baru saja bergabung dalam dunia pasangan-pasangan muda? Sekarang saya adalah seorang istri, orang dewasa, bukan anak perempuan kecil yang memerlukan teman main perempuan lainnya! Tentu saja keluarga yang akan kami bina dapat membuat hidup saya lebih berarti."
Tetapi, ia mendengarkan nasihat ibunya; ia terus berhubungan dengan sahabat-sahabat wanitanya dan bertemu dengan semakin banyak sahabat setiap tahun. Ketika tahun demi tahun berlalu, ia mulai merasakan betapa benar nasihat yang diberikan ibunya. Ketika waktu dan keadaan mengubah keberadaan mereka sebagai wanita dengan segala misterinya, sahabat-sahabat wanitanya tetap berada dalam kehidupannya. Setelah hidup selama 50 tahun dalam dunia ini, inilah fakta-fakta yang saya dapatkan dari memiliki sahabat wanita:
  • Sahabat wanita akan menjaga rahasiamu.
  • Sahabat wanita akan memberikan nasihat ketika kau membutuhkannya.
  • Sahabat wanita tidak selalu mengatakan apa yang kau lakukan benar, tetapi mereka bersikap jujur.
  • Sahabat wanita akan terus mengasihimu, meskipun ada perbedaan pendapat.
  • Sahabat wanita akan tertawa bersama-sama denganmu, dan lelucon kosong sama sekali tidak diperlukan hanya untuk sebuah tawa.
  • Sahabat wanita akan menolongmu keluar dari hubungan-hubungan yang buruk.
  • Sahabat wanita menolongmu mencarikan rumah tinggal yang baru, membantu mengepak barang dan pindah.
  • Sahabat wanita akan membantu membuat sebuah pesta untuk anak-anakmu mereka menikah atau memiliki anak, manapun yang lebih dulu terjadi.
  • Sahabat wanita akan selalu berada di sampingmu, dalam suka maupun duka.
  • Sahabat wanita akan menempuh badai, topan, panas, dan kegelapan untuk mengeluarkan kaudari keputus asaan.
  • Sahabat wanita akan mendengarkan ketika kau kehilangan pekerjaan atau seorang kawan.
  • Sahabat wanita akan mendengarkan ketika anak-anakmu mengecewakanmu.
  • Sahabat wanita akan menangis bersamamu ketika orang yang dikasihimu meninggal.
  • Sahabat wanita menghiburmu ketika kau dikecewakan oleh banyak dalam kehidupanmu.
  • Sahabat wanita membantumu untuk bangkit kembali ketika pria kau cintai pergi meninggalkanmu.
  • Sahabat wanita senang ketika mereka melihatmu bahagia, dan bersedia mencari dan melemparkan apa yang tidak membuatmu bahagia.

Waktu berlalu... Kehidupan berjalan..Jarak memisahkan.. .

Anak-anak beranjak dewasa...Cinta hilang dan pergi.. Hati yang hancur.. Karir berakhir.. Pekerjaan berganti.. Orang tua meninggal.. Rekan- rekan melupakan kebaikan...

TETAPI, sahabat-sahabat wanita akan terus mendampinginmu, meskipun waktu dan jarak yang terpaut sangat jauh. sahabat wanita tidak akan lebih jauh dari orang-orang yang membutuhkan.

Buat Sahabat-sahabat wanitaku.... ......... ..TERIMA KASIH SAHABAT.....

Sebab Utama Lelaki di Tarik ke Neraka oleh Wanita

Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yang akan di tarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah :

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar sholat, mengaji dan sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.


2. Suaminya
Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas , memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yang alim dimana sholatnya dan shoumnya tidak pernah ketinggalan maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dalam neraka.


3. Abang-abangnya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga wanita jatuh ke abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adiknya dibiar melenceng dari ajaran Islam, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.


4. Anak- Anak lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu tentang kelakuan yang haram di sisi Islam. Bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah dan sebagainya maka anak itu akan di minta pertanggungjawabannya di akhirat kelak dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.


Lihatlah, betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat. Maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman Allah S.W.T, "Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta keluargamu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu."

Rabu, 03 Oktober 2007

Kami Ucapkan:

Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1428 H


Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, Kullu ‘aamin wa antum bi khoiriin

Semoga Allah menerima ibadah Shiyam kami dan anda sekalian. Semoga setiap tahun anda berada dalam kebaikan. Amin.

Rabu, 05 September 2007

Ada 4 di pandang sebagai ibu

  1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.
  2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.
  3. Ibu dari segala IBADAH adalah TAKUT BERBUAT DOSA.
  4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.

Kamis, 30 Agustus 2007

Qs Ali Imron : 286

Katakanlah, "Wahai Robb yang mempunyai kerajaan (kekuasaan).

Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki.

Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki.

Ditangan Engkaulah segala sesuatu (keputusan). Sesungguhnya Engkau segala sesuatu (keputusan).

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Rabu, 29 Agustus 2007

Ibu


Ribuan kilo, jalan yang kau tempuh

Lewati rintangan untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki.
Penuh darah, penuh nanah

Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas
Ibu...

Ingin ku dekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa
Baluri sekujur tubuhku
Dengan apa ku membalas
Ibu...

(Iwan Fals)

Kamis, 23 Agustus 2007

Persiapan Menjelang Ramadhan

  • I'dad Ruhi Imani (Persiapan Ruh Keimanan)

Orang- orang yang saleh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datang Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya'ban. Biasanya mereka berdoa : "*Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan*."Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam surah At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan,bulan Rajab danSya'ban adalah masa pemanasan *(warming up),*sehingga ketika memasukiRamadhan kita sudah bisa bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu baksudah terbiasa.

  • I'dad Jasadi (Persiapan Fisik)

Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun malam (qiyamul-lail), dan meningkatkan aktivitas saat berkecimpung dalam gerak dinamika masyarakat.

  • I'dad Maliyah (Persiapan Harta)

Jangan salah faham, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Mempersiapkan harta adalah untuk melipat gandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.

  • I'dad Fikri wa Ilmi (Persiapan Intelektual dan Keilmuan)

Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi)yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, selama Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan berbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.

Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui. Amiin.
.

Rabu, 01 Agustus 2007

Ujian


Iman seorang mukmin akan tampak di saat ia menghadapi ujian.

Di saat ia totalitas dalam berdoa, tapi ia belum melihat pengaruh apapun dari doanya.

Ketika, ia tetap tidak merubah keinginan dan harapannya, meski sebab-sebab putus asa semakin kuat.

Itu semua dilakukan seseorang karena keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih maslahat bagi dirinya.

Ia yakin bahwa dengan ujian itu, Allah ingin melihat tingkatan kesabaran dan keimanannya.

Ia yakin bahwa dengan keadaan itu, Allah menghendaki hatinya menjadi luruh dan pasrah kepada-Nya.

Atau, boleh jadi melalui ujian itu, Allah menghendaki dirinya untuk lebih banyak lagi berdoa sehingga ia lebih dekat lagi dengan-Nya melalui doa-doanya. "

(Shaidul Khatir, 375).
Begitulah nasihat dari Ibnul Jauzi.

Selasa, 31 Juli 2007

Anakkoe


Rosulullah Muhammad saw yang mulia telah berpesan:

"Didiklah anak-anakmu dengan 3 sifat, yaitu mencintai nabinya, mencitai keluarganya dan mencintai membaca Qur'an (HR. At Thabrani ra)

Bila anak sering dikritik, ia belajar mengumpat
Bila anak sering dikasari, ia belajar berkelahi
Bila anak sering diejek, ia belajar menjadi pemalu
Bila anak sering dipermalukan ia belajar merasa bersalah

Bila anak sering di ma'lumi, ia belajar menjadi sabar
Bila anak sering disemangati, ia belajar menghargai
Bila anak mendapat haknya, ia belajar bertindak adil

Bila anak merasa aman, ia belajar percaya
Bila anak mendapat pengakuan, ia belajar menyukai dirinya
Bila anak diterima dan diakrabi, ia akan menemukan cinta

Selasa, 17 Juli 2007

Arti Wanita bagi Pria


Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Allah mepersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.

Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu,tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam pria, perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele.. hingga ketika kau tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya... sehingga tanpa kau sadari ketika menjalankan sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang pria... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.. ..tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang pria, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya. .. kata-kata yang lembut...ungkapan-ungkapan sayang yang sepele...namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat pria yang keras ternetralisir oleh kelembutan wanita Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika pria berpikir tentang perasaan perempuan, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika wanita berpikir tentang perasaan pria, itu akan menyita seluruh hidupnya...

Karena wanita diciptakan dari tulang rusuk pria, karena wanita adalah bagian dari pria... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga.

Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana ....karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya.

Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.

Jumat, 13 Juli 2007

Masih Sendiri? Kapan Menikah?


Banyak orang yang merasa khawatir pada usianya yang sudah mencapaikepala tiga, dan belum juga menuju ke pelaminan, lebih lagi jika wanita. Lebih dari itu, pertanyaan-pertanyaan dari kerabat, teman pun mulaiberdatangan, sehingga terasa amat sangat menganggu sekali. Anda mungkin menebarkansenyum maklum, atau sedih karena merasa malu dan tersudut.
Suka taksuka, bagi sebagian wanita, hal ini merupakan suatu "tuntutan" dan menjadigangguan tersendiri.Tidak hanya untuk yang berumur 30 saja, menjelang umur 50 tahun punbanyak wanita yang masih belum menikah. Apalagi sudah menjelang menopause,biasanya banyak wanita yang mulai mengalami depresi. Wanita-wanita yang rata-rata berusia 30 an, banyak yang merasa takut, dan sedih.


Berikut tips untuk menghadapi masa-masa menjelang kepala tiga.

Tetap melihat kedepan

Tunjukan ketegaran meski Anda merasa sangat kesepian dan hampir putus asa karena belum menemukan pasangan yang tepat. Jangan biarkan rasa minder ini menguasai hidup Anda, lalu membuat Anda langsung menerima lamaran darisembarang pria yang mendekati Anda. Jangan mengelabui diri sendiri dengan pemikiran bahwa Anda bisa belajar mencintai seorang pria, walaupun barubertemu. Keputusan terburu-buru bisa membuat hidup Anda jadi lebihburuk dari keadaan Anda saat ini.

Percaya diri dan buka mata.

Tetap percaya diri, itulah yang paling penting untuk Anda saat ini.Jangan terlalu berhasrat untuk menikah. Dan jangan memilih pasangan untuk menyenangkan seseorang yang lain. Meski lingkungan terus mengangguAnda, jangan Anda jadikan beban dalam pikiran. Percayalah bahwa Andalah orang yang akan beruntung suatu hari nanti. Yakinkanlah pikiran Anda untuk selalu jernih dan siap. Kembangkan pemikiran bahwa hidup tetap harus dilanjutkan walau sudah menginjak usia 30 tahun. Jangan pernah merasagagal karena Anda tak juga menikah. Anggaplah bahwa hidup yang menarik baru saja akan Anda mulai. Jauhkan pikiran bahwa Anda sudah banyak terlambat dan harapan sudah pupus. Tetap lakukan hal-hal positif, danbuka mata Anda lebar-lebar terhadap sekeliling Anda. Coba direnungkan,jangan-jangan selama ini Anda memang orang yang tertutup alias tidakmau membuka diri. Kalau ya, bagaimana jodoh akan mendekati Anda?

Sabar dan tetap menunggu

Sabar adalah sikap yang sangat bijaksana. Jangan pernah memaksakankehendak untuk lekas menikah sampai Anda mengenal diri Anda dengan baikdan mengenal dengan baik pula siapa pasangan Anda. Jangan menikahdengan seseorang sampai Anda mengenal dia dalam banyak hal. Anda dapat membuatprediksi yang jauh lebih tepat, tentang seberapa banyak Anda akan menikmati pernikahan dengan seseorang jika dasar pengalaman Andabersamanya cukup luas. Hubungan yang lebih lama menghasilkan pernikahanyang lebih bahagia.

Tetap menjaga kebugaran fisik dan mental Anda

Jaga dan rawat lah diri Anda dengan banyak-banyak berolahraga, agarbugar dan sehat dalam iman. Jaga agar tubuh tetap sedap dipandang. Ini akan enak dilihat dan perlu. Hasilnya, tentu Anda pasti akan tampak beda, lebihcantik, lebih gayadan gembira. Perubahan ini tentu akan membuat Anda merasa lebih nyaman dan percaya diri. Sikap ini akan membuat priamemberi perhatian. Jika Anda menghargai diri sendiri. Tanamkan selalu dalampikiran Anda bahwa tidak menikah bukan berarti kehidupan Anda berakhir.

Buatlah diri Anda bergairah

Lakukan banyak kegiatan. Jangan hanya tinggal berdiam diri dirumah,merenungi nasip, nonton tv atau mengurung diri di kamar sembarimembandingkan hidup Anda dengan orang lain. Ini akan membuat Anda makin tertekan, dan merugikan diri Anda. Gairahkan hari-hari Anda. Buatrencana-rencana menarik bagi hidup Anda. Mengaktifkan pikiran dengansesuatu yang membuat Anda bergairah, merupakan terapi yang baik untukmengurangi rasa depresi yang sedang melanda pikiran Anda. Lakukankegiatan-kegiatan yang menyenangkan.

Tetap perluas pergaulan

Tambah luas tambah baik. Perkenalan bukan difokuskan untuk mencaripasangan hidup, tetapi untuk bersahabat. Ini lebih meringankan suasanaperkenalan, baik bagi Anda maupun buat sang Arjuna.Sifat pemilih menjauhkan jodohMencari jodoh memang gampang-gampang susah. Apalagi jika Anda adalahorang yang sangat pemilih sekali. Anda baru akan membuka hati Anda jikapasangan Anda punya kesamaan minat, hobi, pendidikan, dan berstatus sosialekonomi yang setara. Syukur-syukur kalau bisa lebih tinggi. Inilah salah satumasalah yang akan menjerumuskan Anda. Tak perlu mencari jodoh yangpunya minat sama. Perbedaan minat justru akan jadi bumbu-bumbu cinta Anda.Cobalah lakukan hal-hal baru yang tak pernah Anda lakukan. Saatmelakukan hal baru, ada bagian baru dari diri Anda yang akan muncul. Membuat Andamerasa lebih menarik. Anda juga harus tahu, bahwa suatu pernikahanmembutuhkan kerja keras. Jangan izinkan diri Anda mengharap terlalubanyak dari pernikahan. Alhasil Anda bisa kecewa. Anda tak butuh pasangan yangcocok, apalagi pasangan sempurna, tapi pasangan yang tepat, yang mampumencintai Anda dan menerima Anda apa adanya, hidup sampai tua dalamkomitmen yang sama untuk meraih visi yang sama.Anda mungkin berkhayal mendapatkan pasangan yang ideal, tetapipercayalah keberadaan Tuhan dan kasih-Nya, bahwa Tuhan pasti akan memberikan yangterbaik. Jika Anda hanya bisa berharap, meraba, siapa jodoh Anda. Andatak bisa selamanya mengharapkan kebetulan-kebetulan terjadi, sementarawaktu terus berjalan, dan usia Anda makin bertambah. Tapi kalau Anda berharap dengan tetap berusaha, yakinlah bahwa Anda akan menemukan jodohAnda.

Sumber: Dari berbagai sumber

Kamis, 12 Juli 2007

Puisi Terakhir Basyir


Di hari naas itu, Basyir baru menginjak dua minggu di kontrak kerjanya yang
baru. Hari itu pula, untuk pertama kalinya setahu saya, dia melakukan hal di
luar kebiasaannya, duduk di atap gerbong kereta.




Peristiwa itu, terjadi pada keluarga kami sekitar sebulan lalu. Siapa sangka, Basyir (19) anak kedua kami yang masih menginjak masa remaja dan baru belajar menjadi ‘orang’ harus secepat itu berpulang.

Saat merangkai kembali kenangan akan pribadinya yang sempat kami rekam dalam ingatan, tak ada kenyataan lain bahwa dia seorang anak yang sangat berbakti. Sejak kecil dia sangat pengertian terhadap kondisi kami, kedua orang tuanya yang harus senantiasa mengetatkan ikat pinggang.

Rasanya masih lekat dalam ingatan ketika dia duduk di bangku STM dan menginginkan ponsel seperti teman lainnya. Menjawab pintanya, saya justru balik bertanya, “Basyir, kamu mau terus sekolah atau dibelikan HP?” Mendengar pertanyaan saya, mengertilah dia bagaimana kondisi keuangan orang tuanya.

Sebagai PNS, ayahnya memang bisa dibilang tak berlebih dalam penghasilan. Jadi, semua pengeluaran sudah ada pos-posnya tersendiri. Basyir sangat memahami pertanyaan diplomatis saya. Dia lalu berkata, “Ya tentu, Basyir mau sekolah dong, Mi (Ummi). Nanti kalau Basyir sudah kerja beli sendiri aja deh.”

Selepas STM, Basyir tidak mau langsung melanjutkan kuliah. Alasannya menunggu abangnya selesai kuliah dulu. Sementara itu, dia hendak menambah pengalaman dengan bekerja. Alhamdulillah, niat mulianya terwujud. Lulus STM dia diterima bekerja di salah satu perusahaan otomotif sampai dua kali masa kontrak. Beberapa bulan lepas dari masa kontrak, dia mencoba melamar kembali dan alhamdulillah diterima lagi. Dari hasilnya bekerja itu, ponsel yang ia idamkan sejak lama akhirnya terbeli. Dia juga berhasil memiliki motor meski dengan cara mencicil.

Sebagai remaja yang supel, baik Basyir maupun abangnya memang sering kedatangan teman. Bahkan, rumah kami hampir selalu ramai dikunjungi teman-temannya. Biasanya mereka curhat tentang masalah-masalah mereka pada Basyir yang sering memosisikan diri sebagai "tempat sampah". Atau, kalau tidak begitu, mereka akan ramai berdiskusi tentang segala hal. Basyir sendiri, meski cenderung tak menampakkan masalah pribadi, akan terlihat berapi-api ketika berdiskusi.

Sering ramainya rumah kami sebagai "markas" anak muda, tak lepas pula dari aktivitas keduanya sebagai pengurus karang taruna tingkat RW. Basyir memegang amanah sebagai ketua bidang seni. Mungkin ini lantaran ketertarikan dan kelebihannya di bidang seni, salah satunya puisi. Ya, puisi. Salah satu jejak yang ditinggalkan Basyir kepada kami, yang menjadi pesan terakhirnya sebelum pergi untuk selamanya.

Malam itu, sebagai seorang ibu, tak sedikit pun saya mendapatkan firasat. Rumah pun ramai seperti biasanya dengan para remaja. Hanya, tingkah ayahnya sempat membuat saya bertanya-tanya. Beberapa kali ia menerima telepon. Setiap kali ponselnya berdering, cepat-cepat ia menerimanya di luar. Padahal biasanya cukup di dalam rumah, atau setidaknya di beranda.

Tak tahan dengan rasa penasaran, saya pun bertanya. Namun jawabannya sungguh di luar dugaan. “Mi, ikhlas ya. Apa yang dititipkan oleh Allah, akan diambil kembali.” Perkataan itu justru membuat saya semakin bertanya-tanya. Barulah kemudian suami memberitahukan dengan hati-hati apa yang sebenarnya terjadi.

Namun sehalus apa pun berita itu disampaikan, hantamannya terasa amat menyakitkan di dada saya sebagai seorang ibu. Lemas, bingung, sedih, dan tidak percaya, campur aduk menjadi satu. Kesadaran saya hendak menolaknya dan berharap itu mimpi belaka.

Asa senantiasa tak lepas dari tangan saya, bahwa Basyir masih ada. Dia hanya pulang terlambat seperti pesannya. Namun tetangga yang segera membanjiri rumah kami seolah menguatkan cerita suami, dan memaksa saya menerima kenyataannya.

Suami saya tak putus mengingatkan saya agar ikhlas dan tabah, ketika seluruh tulang tubuh rasanya tak lagi berada di tempatnya. Saya nyaris tak mampu menyangga raga, lemas tak bertenaga. Limbung dengan kenyataan yang harus saya terima dengan segala keikhlasannya.

Di hari naas itu, Basyir baru menginjak dua minggu di kontrak kerjanya yang baru. Hari itu pula, untuk pertama kalinya setahu saya, dia melakukan hal di luar kebiasaannya, duduk di atap gerbong kereta. Dari dan menuju tempat kerja, dia memang memanfaatkan transportasi murah meriah itu: KRL

Tiga hari sebelumnya, dia mengeluh kepada saya tentang kondisi KRL yang selalu sangat penuh. Dia selalu membeli tiket, namun seperti penumpang lainnya yang tak punya pilihan, harus menerima pelayanan ala kadar. Panas dan gerah berdesakan dengan banyak orang adalah kondisi yang wajar. Maka pakaian lecek dan lepek oleh keringat adalah hal biasa, meski hal itu sangat membuatnya tak nyaman.

“Mi, kerja itu capek juga ya?” komentarnya saat bercerita. Menanggapi keluhannya, saya memotivasi dia agar tetap sabar.

Temannya bercerita, di hari dia pergi untuk selamanya itu, tiga orang hendak merampas tasnya. Tentu saja dia berusaha mempertahankan miliknya semampunya. Apalagi selain baju kerja, di dalam tas itu juga tersimpan STNK-nya.

Sayang, Basyir kehilangan keseimbangan. Hendak terjatuh dari atap gerbong dia berusaha mencari pegangan. Namun fatal, yang terpegang olehnya justru kawat kabel bertegangan tinggi. Saya tak sanggup membayangkan bagaimana keadaannya waktu itu. Apalagi untuk sekadar mencuri pandang jasadnya, saya tak kuasa. Biarlah hanya senyum, tawa, serta candanya saja yang mengisi memori saya.

Keadaan jasad Basyir hanya saya dapat dari adik suami yang mengatakan bahwa ada bekas luka bakar di beberapa bagian tubuh sebelah kiri. Sesuai kesepakatan keluarga, jenazah memang disucikan dan dikafani di Rumah Sakit Bhakti Yudha, Depok.

Sungguh, saya berterima kasih sekali memiliki tetangga yang banyak membantu kami dalam proses pengurusan jenazah dari rumah sakit hingga sampai ke rumah. Tanpa mereka dan keluarga kami, entah bagaimana dapat kami lalui beban yang terasa berat ini.

Pukul 01.30 WIB, jenazah tiba di rumah, lalu diberangkatkan ke masjid untuk dishalatkan sekitar pukul 10.00 WIB sebelum dibawa ke pemakaman. Subhanallah, banyak tamu yang berdatangan. Saya haru tak terkira. Selain para tetangga, teman-teman Basyir juga berdatangan. Saya urung mengantar ke pemakaman, khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Namun cerita tentang prosesi pemakaman itu sendiri saya ikuti.

Di pemakaman, salah seorang teman Basyir membacakan puisi terakhir yang dibuat almarhum saat pagelaran seni dan budaya dua minggu sebelumnya. Salah satu bait yang sangat berkesan dan meninggalkan makna dalam dari puisi itu adalah: “…..Teman... bertaubatlah. Kiamat sudah dekat…. ” Seolah mendapat pesan terakhir sebelum benar-benar ditinggalkan, hadirin yang mendengar tak kuasa menahan air mata.

Seperti halnya Basyir yang pergi tak kembali, tasnya yang berisikan STNK pun tak ada kabar, meski kemudian STNK pengganti yang hilang tersebut ada yang menguruskan. Ketika mengingat ketiga penjambret yang menzalimi Basyir, saya justru mendoakan mereka agar mendapat hidayah Allah. Semoga mereka dibukakan mata hatinya untuk tidak mengulangi perbuatan nista merampas milik orang lainnya.

Usia seorang hamba, adalah sebuah rahasia besar dan hanya Dia yang menggenggam. Meski dia diceritakan dalam sebuah hadits akan datang dengan memberikan pertanda semisal uban atau kulit yang mengeriput, namun tak jarang, sang ajal menyelinap begitu saja. Tak kenal usia, tak pandang siapa. Meski sebesar apa pun harapan dan sayang kita padanya.

Selamat jalan anakku Basyir. Ummi, Abu (ayah—red), abang Tufail, dan Jundi pasti suatu ketika akan menyusul. Maafkan Umi dan Abi yang belum bisa mewujudkan segala keinginanmu. Semoga engkau bersuka cita di sisi Ilahi Rabbi.


Seperti dituturkan Ummi Tufail kepada Noer Yalez

Dipublikasi Majalah Islam Sabili E 25/XIV
Editor: Eman Mulyatman

Rabu, 11 Juli 2007

Latihan Menata Hati


Pujian dan penghinaan adalah dua kata yang berlawanan dan keduanya juga memberikan efek yang berlawanan jika menimpa kita. Bila kita dipuji maka kita merasa bahagia, bersemangat dan lebih akrab dengan orang yang memuji. Sebaliknya, penghinaan cenderung membuat kita marah, ingin membalas, rendah diri dan merusak hubungan kita dengan orang yang menghina. Padahal jika kita perhatikan, pujian dan penghinaan orang lain kebanyakan hanyalah seperti permainan saja. Mereka akan memuji-muji jika merasa cocok dengan kita. Mereka akan membela kita dan membuat seribu alasan untuk membenarkan tindakan kita. Sebaliknya jika kecocokan sudah tidak ada lagi maka mereka akan menghina dan merendahkan kita serta membuat ribuan alasan untuk mencari-cari kelemahan kita.


Saudaraku,

Marilah kita bersikap waspada. Pujian dan penghinaan keduanya adalah ujian. Pujian tidak harus membuat kita merasa bangga dengan segala prestasi yang kita capai. Pujian hanya akan bernilai jika membuat kita semakin mengingat kekuasaan Allah. Prestasi yang kita capai adalah karunia Allah dan kita hanyalah orang yang dipilih untuk melakukannya. Jika Dia menghendaki bisa saja Allah memilih orang lain. Maka tidak layak bagi kita menerima pujian itu, cukup Allah saja yang menerimanya.Penghinaan itu memang menyakitkan tapi alangkah baiknya kalau kita lebih jujur menilai diri. Barangkali penghinaan itu lebih mencerminkan keadaan kita yang sebenarnya. Kita tidak perlu menderita dengan penghinaan itu. Tidaklah kita menjadi hina karena kata-kata orang lain. Terkadang sikap kitalah yang membuat kita menjadi terhinakan.

Saudaraku,

Kita tidak perlu risau dengan apapun penilaian orang lain. Teruslah bersikap sesuai dengan tata nilai yang kita yakini. Urusan kita adalah dengan Allah, maka terserah Allah saja yang menilai setiap tindakan kita. Bisa jadi kebaikan kita di satu lingkungan diterima dengan baik karena tata nilainya sepaham dengan kita. Tetapi di lingkungan lain kebaikan kita belum tentu diterima. Jangan risau, terus lakukan kebaikan-kebaikan dan bergantunglah kepada Allah untuk segala tindakan kita. Semoga Allah Memberikan keteguhan dan ketenangan jiwa kita, amin.

Senin, 09 Juli 2007

Empat Istri Kehidupan




Konon di suatu waktu ada seorang kaya raya yang yang memiliki empat istri. Didepan gerbang kematian ia diberi kesempatan untuk ditemani hanya oleh satu dari empat istrinya. Pertama-tama ia memanggil istrinya yang keempat. Maklum ini yang paling muda, peling cantik dan menawan. Tetapi ia juga yang paling banyak menghabiskan uang. Dengan nada suara yang mengundang rasa kasihan, orang kaya yang sudah renta ini bertanya: “ Maukah engkau menemani aku sampai ke liang kematian? Seperti disambar petir rasanya ketika orang tua itu mendengar istrinya menjawab dengan kasar “Ndak mau”.

Kecewa dengan istri yang keempat, ia pun memanggil istri yang ke tiga.. Belajar dari kegagalan dari istri yang pertama, ia pun memeluk mesra istri yang ketiga. Sudikah kau menjadi pendampingku menuju gerbang kematian? Yang ini jawabannya lebih sopan : maafkan kanda, saya hanya bisa mengantarmu sampai disini”.
Menangis mengakhiri pengalaman kedua ini, ia pun tidak putus asa. Dipanggilah istri yang kedua, tentu saja dengan pertanyaan dan permintaan yan sama.. Istri kedua ini menjawab lembut.. “ Saya akan antar kanda, tapi hanya sampai liang lahat”. Untuk ketiga kalinya, orang kaya yang menghabiskan seluruh hidup dan keringatnya untuk mengumpulkan kekayaan demi anak dan istri ini , kecewa berat lagi.

Sehingga yang tersisa hanya istri pertama yang terkulai kurus , layu, lemah tanpa tenaga, dan kecantikannya memudar. Dengan pasrah orang itu meminta hal yang sama. Dan yang mengejutkan, kendati istri pertama ini jarang diperhatikan, sering disakiti, dan paling sedikit mendapatkan uang, ia menganggukan kepalanya tanda bersedia menemani sang suami sampai di dunia manapun.

Istri-istri ini perilakunya sama serupa dengan empat istri kehidupan.
1. Istri keempat adalah atribut-atribut yang kita perjuangkan, pertahankan dan kita manjakan dengan banyak sekali tenaga. Ia berupa jabatan, kekayaan materi, dan segala bentuk pembungkus badan kasar. Dan ketika kita mati, semuanya menjawab tidak ikut secara ketus kepada kita.

2. Istri ketiga adalah badan kasar kita. Bentuk badan yang juga dimanjakan oleh orang. Diberi makan yang enak, diajak ke tempat-tempat indah. Hampir semua lubangnya kita puaskan semampunya. Dan ia hanya bisa mengantar kita sampai ditempat kita dijemput sang maut.

3. Istri kedua adalah teman dan keluarga kita. Sebaik-baiknya mereka, hanya bisa menangis mengantar kita sampai liang lahat.

4. Istri pertama yang sangat kurang dari perhatian kita dan mendapat dana dan alokasi tenaga yang paling sedikit. Ia bernama JIWA. Dialah satu-satunya istri yang menemani kita selamanya.

Kita sering menyiksa dan membuat sang jiwa menderita. Semuanya itu dilakukan untuk memuaskan istri-istri yang lainnya. Hebatnya, kendati ia disiksa dan dibuat menderita, sang jiwa akan senantiasa ikut dengan kita, dalam hidup maupun mati. Dalam suka dan duka. Ditengah makian dan pujian, ia senantiasa menemani kita. Entah karena lupa, entah karena khilaf, secara kolektif kita sudah lama tidak peka akan getaran-getaran jiwa.

Renungan



1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan,karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itupula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan.
Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika da masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang disekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang disekelilingmu menangis.

Kamis, 05 Juli 2007

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta


Sumber : Ust. M. Fauzil Adzim (2007-03-07)
Bila malam sudah beranjak mendapati subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri anda yang sedang terbaring letih menemani bayi anda. Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirah barang sekejap. Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Disaat anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih istri anda barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya.

Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri anda pula yang harus mencucinya. Disaat seperti itu, apakah yang anda pikirkan tentang dia? Masihkan anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara disaat yang sama anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam berbicara, halus dalam memilih setiap kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.
Sekali lagi, masihkan anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak anda membiarkan istri membentak anak-anak dengan mata membelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara suami tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tak sabar.

Begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak menjerit karena cubitannya yang bikin sakit. Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada anda. Sementara gejolak-gejolak jiwa memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah anda akui keberadaannya, maka kangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.

Jangankan istri anda yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi SAW tak mau mendengarkan melainkan semata karena dibakar api kecemburuan. Ketika itu, Nabi SAW hanya diam menghadapi 'Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.

Ketika menginginkan ibu anak-anak anda selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu anda berikan. Ada yang lain. Ada kehangatan yang perlu anda berikan agar hatinya tidak dingin,apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari. Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih sayang.

Ada ketulusan yang harus anda usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap mememilki energi untuk tersenyum kepada anak-anak anda, sepenat apapun ia. Ada lagi yang lain : PENGAKUAN. Meski ia tak pernah menuntut, tetapi mestikah anda menunggu sampai mukanya berkerut-kerut.

Karenanya, anda kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu melewati tengah malam, pandanglah istri anda yang terbaring letih itu, lalu pikirkanlah sejenak, tak adakah yang bisa anda lakukan sekedar mengucapkan terima kasih atau menyatakan sayang bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta. Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka,"ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?"

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya meyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau anda terlibat dengan pekerjaan di dapur, memandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly; tetapi semata karena mencari ridha Allah, sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang anda lakukan.

Anda tidak akan mendapati amal-amal anda saat berjumpa dengan Allah di yaumil-qiyamah. Alaakullihal, apa yang ingin anda lakukan, terserah anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan anda untuk menyatakan terima kasih, tak ada airmata duka yang menetes baginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karema merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang anda berikan lepadanya, kelak istri anda akan berkata tentang anda sebagaimana Bunda 'Aisyah RA berucap tentang suaminya, Rasulullah SAW,"Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku".

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan. Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah anda ingat kembali ketika Rasulullah SAW berpesan tentang istri. "wahai manusia, sensungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah." kata Rasulullah SAW melanjutkan. " kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan ikatan Allah. Takutlah kepada Allah dalam mengurusi istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik.

Anda telah mengambil istri anda sebagai amanah dari Allah. Kelak anda harus melaporkan kepada Allah Ta'ala bagaimana anda menunaikan amanah dari-Nya. Apakah anda mengabaikannya sehingga guratan-guratan dengan cepat menggerogoti wajahnya, jauh awal dari usia yang sebenarnya? Ataukah, anda sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri.Semoga anda memberi ungkapan yang lebih agung untuk istri anda.

Senin, 02 Juli 2007

Menunggu Jodoh


Menunggu jodoh itu diumpamakan seperti menunggu bis
Lewatlah bis PERTAMA, Bisnya jelek...
Kamu biarkan aja lewat begitu saja...

Kemudian datang bis KEDUA,
Lumayan bagus sih, tapi gak ada musiknya.
Gak asyik ah... Lewatin aja lagi...

Datanglah bis KETIGA yang ini bis nya bagus baget..
Full AC, full musik, pokoknya mantep...
Tapi sayang, udah penuh... Jadi kamu gak bisa naik...
Apa boleh buat, kembali berlalu tanpa kesan....

Tiba-tiba kamu tersadar, hari udah sore.
'Ntar lagi malam... Aduh... bakalan telat nih...
Mana bis berikutnya datangnya lama lagi...
Kamu udah benar-benar gelisah nungguinnya...

Akhirnya, keliatan dari jauh bis KEEMPAT
Datangnya pas udah mulai gelap...
Tanpa pikir panjang, kamu langsung naik aja.
Bisnya lumayan bagus juga sih, biarpun gak pake AC...
Sesudah beberapa berjalan, tiba-tiba kamu tersadar...
Kamu sudah salah jurusan.

Nah, mau pilih bis yang mana nih?

Bila Aku Jatuh Cinta

Ya Allah
Jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku kepada seseorang
yang melabukan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu

Ya Muhaimin
Jika aku jatuh cinta jagalah cintaku padanya
agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Rabbana
Jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya
agar tidak berpaling dari hati-Mu

Ya Rabbul Izzati
Jika aku rindu, jagalah rinduku padanya
agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu

Ya Allah
Jika aku menimati cinta kekasih-Mu janganlah
kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya
bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu

Amin..

Jumat, 29 Juni 2007

Renungan Diri


Mengingatkan saudara kita, akan kesalahan yang telah diperbuat memang suruhan Allah. Namun Semuanya punya cara dan waktu yang tepat. Tulisan ini hanya sekedar untuk mengingatkan (Khususnya diri ini) tanpa … maksud tertentu.
Mulanya aku anggap mudah perjalanan ini, dengan idealisme khas seorang remaja, kusambut hangat uluran tangan mereka yang ramah menyapa.

Pada awalnya aku belum memahami sepenuhnya arti perjalanan ini. Begitupun arti perjumpaan Yang Maha Agung, konon merupakan puncak kebahagiaan manusia. Agaknya kekurang fahamanku ini menyebabkan banyaknya rekan seperjuangan yang mengurungkan niat atau mereka segera letih atau memilih jalan lain yang nampaknya menjanjikan kemudahan. Namun … aku tiada terganggu …. Sementara jalan dihadapanku semakin menanjak terseret, hampir …… aku jatuh. Kini setelah melewati lebih dari seperempat abad usiaku. Kian ku fahami tabiat jalan yang telah ku pilih ini.

Saat ini dihadapanku berdiri angkuh tebing terjal. Tanahnya coklat basah. Ada jalan setapak dipinggirannya, ada semak-semak liar, yang menatapku dengan masam, sementara dari sudut mataku dapat kutangkap adanya jalan lain yang jauh lebih mudah. Tak ada tanah licin yang menantiku. Tak ada semak yang akan mengejek, jalannya pun lapang dan teduh, tapi .. aku tak mau menatap jalan itu. Ku pertajam tatapanku kearah tebing angkuh tadi. Samar-samar kulihat jejak-jejak kaki orang sebelumku. Namun terkadang tak kulihat adanya jejak kaki sama sekali.

Entah untuk yang keberapa kali lutut ini bergetar. Nafasku pun mulai tersenggal. Kadang kujumpai seorang berdiri di tengah jalan. Ia nampak tidak menyukai kehadiranku. Tapi, aku harus melewati jalan itu. Dengan segenap kemampuan kuhadapi ia, terkadang saudaraku tak tinggal diam, membiarkanku berkelahi sendirian.

Entah berapa kali pula sudah aku tersungkur, orang bilang aku terlalu ringkih untuk menuntaskan perjalanan, tapi aku tak perduli. Masih pekat kepercayaanku, Ia yang kujumpai disana akan senantiasa memberikan kekuatan ghaib-Nya kepadaku.

Disetiap jalur yang kutempuh, ada tempat-tempat peristirahatan sejenak. Tempatku melepaskan segala keluh kesah dan keletihan. Biasanya, Ia akan turun dan menurunkan bantuan-Nya, untuk menghiburku dan orang-orang yang mendambakan perjumpaan dengan-Nya. Disini aku bisa menangis sejadinya, menghimpun keberanian untuk melanjutkan perjalanan.

Rabbi ….
Aku berusaha memenuhi panggilan-Mu, membawa tubuh ringkih ini melewati jalan yang Kau kehendaki. Telah ku coba melepas segenap yang aku mampu untuk mengatasi beratnya medan yang menghalang. Telah coba ku atasi, sedapatnya panas hari-hari yang kulewati.

Namun….. ampuni aku ya Rabbi …
Betapa seringnya hamba terteguh ragu, untuk melanjutkan perjalanan yang panjang ini . Semuanya memang dikarenakan hati ini masih mengharap mencicipi kenikmatan duniawi.

Kinipun hati yang peragu ini masih diguncang, gundah … akankah Kau gabai tangan lemah ini? Akankah Kau hargai … apabila saat ini hatiku masih juga mengharapkan wajah lain selain wajah-Mu? Jika masih juga kunanti senyum lain selain senyum-Mu? Jika masih kudamba pujian lain selain pujian-Mu? Betapa berat …. Semakin berat persangkaanku akan kesia-siaan amalanku, jika kuingat Engkau Maha Pencemburu.

Rabbi ….
Kadang kudengar jalan lain yang jauh sulit dari yang kini ku tempuh. Orang-orang yang melewatinya adalah orang-orang perkasa, dengan nyali melebihi singa. Mereka mempertaruhkan segalanya, harta nyawa sekalipun! Mereka meyakini dan merasakan merenggangnya nyawa dari jasad justru mempercepat perjumpaan mereka dengan sang Kekasih.

Ada terpikir olehku untuk melewati jalan itu. Namun … aku cukup arif untuk menyadari betapa diri ini tidak layak disejajarkan dengan mereka. Siapakah kau ini, dibandingkan mereka yang senantiasa bersimbah peluh dan debu. Untuk membuktikan kecintaan kepada-Nya? Betapa lancangnya aku, mengukur diri dengan mereka, yang menghabiskan malam-malamnya dengan sujud syukur, mengharapkan ampunan dan cinta-Nya. Dan akupun … harus bersabar.

Rabbi …..
Seorang saudaraku jatuh tergelincir, tepat didepanku. Kuulurkan tangan menahan lajunya, tapi … terlalu berat. Dengan pasti aku turut terseret, namun …. ia tak berusaha untuk naik. Sementara pijakanku semakin tidak pasti. Dengan berat kuputuskan pegangannku. Ia mengerti bahwa Kau faham bila keberaniannya telah luruh, ia ingin segera menuju jembatan yang memisahkan jalanku dengan jalan lebih ramah walau … entah menuju kemana ……

Dan babak baru perjalananku pun mulai, setiap langkah harus diperhitungkan dengan cermat. Salah pijak sedikit hampir pasti akan tegelincir. Terpaksa ku akui kalau nyali ini agak ciut. Namun kututupi sedapatnya. Akupun harus melangkah naik.

Rabbi…..
Aku harus segera berlari, kembali kerombonganku. Aku harus bergabung bersama mereka, kembali melintasi semak berduri, seraya terus menetapkan agan akan suatu peristirahatan abadi. Akan suatu taman yang rindang, yang kaya akan aneka buah yang dibawahnya mengalir sungai – sungai …….

Do'a Cinta Sang Pengantin

Ya Allah..
Andai Kau berkenan, limpahkanlah kami cinta
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah & Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang Ali & Fatimah Az-Zahra
Yang Kau jadikan perhiasan nabi-Mu yang suci

Ya Allah…
Andai semua itu tidak layak bagi kami, maka cukuplah permohonan kami dengan Ridho-Mu.
Jadikan kami sebagai suami istri yang saling mencintai dikala dekat, saling menjaga kehormatan dikala jauh, saling menghibur dikala duka, saling mengingatkan dikala bahagia, saling mendoa’akan dikala kebaikan & ketakutan, saling menyempurnakan dikala peribadatan.

Ya Allah…
Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan perkawinan ini sebagai ibadah kepada-Mu, dan bukti kepengikutan dan cinta kami kepada sunnah keluarga Rasul-Mu. Amin

Senin, 16 April 2007

Do'a dan Harapan


Waktu terus berlalu, memutar roda kehidupan
Wujudkan perubahan, goreskan kenangan manis, kenangan
Akan kasih sayang ayah dan bunda yang diwaktu lalu
Kerap terjaga oleh tangis kecilku.

Tetesan peluh ayah yang tak pernah dihiraukannya,
Senantiasa menyuburkan semangatku ‘ntuk meraih cita.
Do’a dan harapan bunda dalam setiap sujudnya, selalu
Menyejukkan hatiku dalam bertindak dan bertutur kata.

Kasih tulus ayah dan bunda yang tiada dapat dibalas …
Hanya terima kasih yang dapatku ungkapkan
Hanya Do’a Ikhlas yang dapatku panjatkan untuk
Keselamatan dan kebahagiaan ayah dan bunda serta restu
Yang ku pintakan di hari bahagia ini

Ya Rabbi, Semoga apa yang ku citakan dapat terwujud
seiring dengan redhoMu dan redho ayah serta bundaku. Amin…